Akuntansi Hijau ? Pentingkah ?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat isu pemberantasan sampah laut pada KTT (KTT) ASEAN di Bangkok, Thailand pada 22-23 Juni 2019 sebagai masalah yang sangat akut dan menyerukan solusi.

Masalah ini dipicu oleh meningkatnya tajam sampah plastik, terutama di lautan. Indonesia sangat tertarik untuk mengatasi masalah ini. Data dari World Wide Fund for Nature (WWF) menunjukkan polusi plastik di lautan Indonesia sudah mencapai level krisis.

Drama sampah laut menjadi lebih tragis ketika ditemukan beberapa kematian paus yang diduga disebabkan oleh batang plastik yang masuk ke saluran pencernaan mereka. Lihatlah kematian paus pilot di Thailand pada 2018 dan Filipina pada 2019. Lebih dari 40 kilogram plastik ditemukan di perut paus.

Data yang sedikit ketinggalan jaman dari Jambeck Research Group menunjukkan bahwa Indonesia adalah penghasil sampah terbesar kedua, terutama plastik, setelah China. Harus diakui pertumbuhan ekonomi yang pesat tidak lepas dari peran plastik, baik dari segi bahan pengemas maupun produk itu sendiri.

Di setiap department store dan convenience store, pengendalian kemasan minuman dan produk makanan lainnya tidak terlepas dari peran plastik. Sayangnya, efek residu tidak dipertimbangkan dalam pemrosesan, atau setidaknya kapasitas pemrosesan daur ulang sama sekali tidak mencukupi untuk produk residu yang dihasilkan dari aktivitas ekonomi.

Di sisi lain, Indonesia telah diposisikan sebagai salah satu pusat ekosistem laut dan paru-paru dunia. Posisi ini penting karena lingkungan merupakan mesin bagi keseimbangan lingkungan dunia. Bagaimana cara menyimpannya? Ternyata api masih jauh dari memanggang. Sebaliknya, terjadi gelombang limbah yang bertentangan dengan upaya perlindungan lingkungan global.

apa yang kamu lakukan Kembali ke inisiatif Presiden Jokowi di atas. Inisiatif ini menunjukkan itikad baik pemerintah untuk mengatasi masalah sampah. Bahkan dibawa ke tingkat internasional karena masalah ini bukan hanya masalah besar yang dihadapi Indonesia saja. Namun, agak menyebalkan menjadi penghasil sampah terbesar kedua di dunia dan tidak mampu menanganinya dengan baik.

polusi udara

Saya yakin upaya serius dilakukan, koordinasi penuh antar instansi dan sektor, termasuk mobilisasi seluruh pimpinan daerah. Namun, mengapa tidak ada perbaikan yang signifikan?

Perdebatan sengit tentang limbah belum berakhir, dan berita baru tentang kualitas udara memekakkan telinga. Menurut www.airvisual.com, DKI Jakarta merupakan kota yang menempati urutan teratas dalam daftar kota dengan polusi udara terparah. Negara kita masuk dalam daftar hitam polusi. Pencemaran telah merasuk ke segala dimensi, yaitu darat, laut, dan udara. Ada analisis bahwa polusi udara di Jakarta sendiri dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar.

Jumlahnya bisa mencengangkan karena bisa menyentuh ratusan triliun. Periksa informasi yang dipublikasikan di www.detik.com. Tahun 2016 saja, kerugian di wilayah Jakarta bisa mencapai Rp 51 triliun, terutama karena dampak kesehatan. Berbagai penyakit yang diakibatkan langsung oleh polusi udara memerlukan pengobatan yang sangat mahal.

Secara finansial, departemen akuntansi harus mampu memberikan ide dan solusi terhadap upaya penyelesaian sampah yang terus diupayakan pemerintah dengan sangat serius. Saat ini terdapat satu sekolah ilmu akuntansi yaitu Green Accounting. Operasi aritmatika didefinisikan sebagai ilmu teknologi informasi. Mempertimbangkan masalah lingkungan dan bisnis, akuntansi harus berpikir untuk menjembatani masalah yang muncul dalam dinamika hubungan antara masalah lingkungan dan masalah bisnis.

Akuntansi hijau adalah proses mengidentifikasi, memprioritaskan, mengukur dan mendefinisikan biaya lingkungan dan memasukkannya ke dalam proses pengambilan keputusan perusahaan. Informasi tentang biaya lingkungan dan kinerja unit merupakan sumber penting untuk pengambilan keputusan. Ini termasuk perhitungan biaya produksi yang memperhitungkan biaya limbah yang dihasilkan.

Sehingga dapat juga dikatakan bahwa akuntansi hijau berfokus pada pemrosesan akuntansi dan pelaporan informasi terkait dengan pengorbanan aset keuangan perusahaan dengan mengorbankan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Mengorbankan banyak aset keuangan perusahaan untuk keuntungan sosial dan lingkungan cenderung menghasilkan nilai bagi perusahaan.